CILACAP, INFO_PAS - Di tengah upaya untuk menjaga integritas dan memberantas korupsi, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan telah memimpin inisiatif yang spektakuler. Langkah tersebut bertujuan membangun Zona Integritas yang mengarah pada status Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Dalam sebuah acara penting di Aula Lapas Karanganyar Nusakambangan kegiatan penandatanganan Komitmen Bersama Pembangunan Zona Integritas dan Pakta Integritas diselenggarakan, Rabu (17/01/2024).
Zona Integritas (ZI) sendiri menjadi fokus, di mana instansi pemerintah yang memiliki komitmen untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui reformasi birokrasi ditekankan. Pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan pelayanan publik yang prima menjadi pijakan utama dalam pembangunan ZI. Proses tersebut melibatkan dua tahap penting, yaitu pencanangan dan implementasi (WBK)/(WBBM).
Lapas Karanganyar Nusakambangan tidak hanya menjadi saksi, melainkan juga pelaku aktif dalam mendukung komitmen tersebut. Kepala Lapas beserta pejabat struktural dan seluruh ASN Lapas Karanganyar Nusakambangan turut serta dalam Penandatanganan Komitmen Bersama Pembangunan Zona Integritas Tahun 2024. Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan pakta integritas dan piagam pencanangan zona integritas, menegaskan keterlibatan dan komitmen penuh dari semua pihak terlibat.
Hisam Wibowo, Kepala Lapsuska, mengungkapkan harapannya kepada seluruh jajaran untuk aktif berpartisipasi, mendukung, dan sepenuhnya berkomitmen terhadap pembangunan Zona Integritas di Lapas Karanganyar Nusakambangan. Dalam satu kesempatan yang berharga, Hisam memerintahkan agar setiap ASN meningkatkan kinerja dan menunjukkan integritas. Tantangan untuk meraih predikat WBK/WBBM di tahun 2024 ditekankan, dan pemahaman akan enam komponen pengungkit yang ditentukan dijelaskan sebagai landasan menuju tujuan tersebut.
Tidak hanya sebatas Lapas Karanganyar Nusakambangan, namun Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng, Tejo Herwanto, turut memberikan dukungan. Beliau menekankan bahwa keberhasilan Zona Integritas membutuhkan kerjasama dan komitmen dari seluruh jajaran. Sambutannya menyiratkan bahwa tantangan ini tidak bisa dihadapi secara individual, melainkan memerlukan pergerakan kolektif dari semua pihak terlibat.
Inisiatif yang dipimpin oleh Kepala Lapas Karanganyar Nusakambangan ini mencerminkan semangat revolusioner dalam membentuk lingkungan pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan berintegritas. Sebagai bagian dari upaya nasional, langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi lainnya dalam mencapai Zona Integritas, mendukung visi pemerintah untuk menciptakan wilayah bebas korupsi dan birokrasi yang bersih.