Cilacap – Cakupan vaksinasi dosis 3 (booster) di Kabupaten Cilacap baru mencapai 8, 73 persen. Cakupan ini jauh dibawah standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan sebesar 30 persen. Untuk mencapai vaksinasi booster 30% (459.785 dosis) masih diperlukan capaian vaksinasi sebanyak 318.389 dosis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr. Pramesti Griana Dewi menjelaskan, untuk mendukung percepatan vaksinasi, perlu dukungan semua pihak. “Capaian kita sangat lambat. Karena dari sasaran kita 1, 5 juta, untuk menaikkan 1 persen capaian dosis 1, 2, atau 3 dari sasaran total membutuhkan 15.000 suntikan, ” kata Pramesti dalam Rapat Evaluasi Percepatan Vaksinasi bersama Forkompimda di Ruang Prasandha, Rumah Dinas Bupati Cilacap, Selasa (12/4).
Baca juga:
Tony Rosyid: Warga Jakarta Berlimpah Subsidi
|
Dijelaskan, cakupan Vaksinasi Covid-19 sampai dengan tanggal 10 April 2022 di Kabupaten Cilacap untuk dosis 1 sebanyak 88, 06%, dosis 2 sebanyak 78, 85%, dosis 3 sebanyak (8, 73%). Agar kegiatan ibadah berjamaah dan mudik lebaran dapat diberlakukan, Kemenkes menargetkan vaksinasi dosis 1 minimal 90 persen, dosis 2 minimal 80 persen, dan dosis 3 minimal 30 persen. Vaksinasi lansia dosis 1 minimal 80 persen dan dosis 2 minimal 70 persen.
Bupati Tatto Suwarto Pamuji mengintruksikan seluruh anggota Satgas Covid-19 Kabupaten Cilacap untuk ikut serta memantau percepatan Vaksinasi Dosis 1, 2, dan booster di wilayah masing-masing. Strategi dan inovasi percepatan vaksinasi juga dapat dilakukan dengan mensyaratkan vaksin bagi semua penerima bantuan baik bantuan dari pemerintah maupun swasta.
Membuka gerai vaksin di pusat-pusat keramaian seperti pasar, toko besar, tempat-tempat ibadah, tempat pelelangan ikan, terminal, stasiun, dan Perguruan Tinggi. Serta mengusahakan stimulan untuk peserta vaksin seperti paket sembako atau minyak goreng, dan bekerja sama dengan perusahaan atau badan amil zakat setempat.
Bupati juga mengaskan pentingnya sosialisasi bahwa vaksin tidak membatalkan puasa. Hal ini perlu digalakkan baik secara langsung maupun melalui media sosial. “Peran tokoh Agama dan tokoh masyarakat dalam mensosialisasikan hal tersebut sangat diperlukan, sehingga pelaksanaan vaksinasi di bulan Ramadhan dapat berjalan dengan baik, ” kata Bupati.
Selain diikuti unsur Forkopimda, rapat dihadiri Wakil Bupati Syamsul Auliya Rachman, Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Awaluddin Muuri, kepala OPD terkait, perwakilan RSUD Cilacap, RSUD Majenang, dan Rumah Sakit Swasta, stakeholder, serta undangan lainnya. (*)